.jpg)
Dalam persaingan ini tentu saja Raden Mukmin memihak ayahnya. Ia mengirim pembantunya yang bernama Ki Surayata untuk membunuh Raden Kikin sepulang Salat Jumat. Raden Kikin tewas di tepi sungai, sedangkan para pengawalnya sempat membunuh Ki Surayata. Sejak saat itu Raden Kikin terkenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya "bunga yang gugur di sungai". Pangeran Sekar Seda Lepen meninggalkan dua orang putra dari dua orang istri, yang bernama Arya Penangsang dan Arya Mataram.
Sultan Trenggono memerintah Kesultanan Demak tahun 1521-1546. Sepeninggalnya, Raden Mukmin selaku putra tertua naik takhta. Ambisinya sangat besar untuk melanjutkan usaha ayahnya menaklukkan Pulau Jawa. Namun keterampilannya dalam berpolitik sangat rendah. Ia lebih suka hidup sebagai ulama suci dari pada sebagai raja. Selain Sunan Prawoto juga terdapat dalam catatan seorang Portugis bernama Manuel Pinto.
Pada tahun 1548 Manuel Pinto singgah ke Jawa sepulang mengantar surat untuk uskup agung Pastor Vicente Viegas di Makassar. Ia sempat bertemu Sunan Prawoto dan mendengar rencananya untuk mengislamkan seluruh Jawa, serta ingin berkuasa seperti sultan Turki. Sunan Prawoto berencana menutup jalur beras ke Malaka dan juga akan menguasai Makassar. Tetapi rencana tersebut berhasil digagalkan oleh Manuel Pinto.
Pada kenyataannya, cita-cita Sunan Prawoto tidak pernah terlaksana. Ia lebih sibuk sebagai ahli agama dari pada mempertahankan kekuasaannya. Satu per satu daerah bawahan, misalnya Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik berkembang bebas sedangkan Demak tidak mampu menghalanginya.Selain Sunan Prawoto muncul dua orang lagi menjadi tokoh kuat sepeninggal Sultan Trenggono, yaitu Arya Penangsang dan Hadiwijaya . Masing-masing adalah keponakan dan menantu dari Sultan Trenggono. Pangeran Arya Penangsang adalah putra Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang mendapatkan dukungan dari gurunya, yaitu Sunan Kudus untuk merebut takhta Demak. Pada tahun 1549 ia mengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya.
Menurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Beliau mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. Beliau rela dihukum mati asalkan keluarganya diberiakan ampunan. Rangkud pun setuju. Dia langsung menikam dada Sunan Prawoto yang sudah pasrah. Dan ternyata istri Sunan pun sedang berlindung di balik punggungnya,alhasil ia pun tewas pula. Melihat istrinya meninggal, beliau marah dan dengan sisa tenaga yang masih di punyai beliau sempat membunuh Rangkud.
EmoticonEmoticon