2016/02/06

MAKAM MAULANA MALIK IBRAHIM GRESIK

Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik adalah makam yang kedua yang saya kunjungi dari orang yang sama. Makam pertama yang saya kunjungi adalah Makam Syekh Maulana Maghribi, nama lain dari Malik Ibrahim, yang letaknya di Cirebon. Bagaimana mungkin orang yang sama bisa memiliki dua atau tiga makam, dan mungkin lebih? itu sangat luar biasa.

Salah satu alasannya mungkin karena Maulana Malik Ibrahim, yang juga dikenal sebagai Sunan Gresik, adalah orang yang pertama yang dianggap berhasil menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, ketika Kerajaan Majapahit masih berdiri. Adanya “makam” di beberapa tempat itu membuktikan pengaruh Maulana Malik Ibrahim yang menyebar luas di tanah Jawa.

 MAKAM MAULANA MALIK IBRAHIM GRESIK

Bagaimana pun makam hanyalah sebuah tanda untuk terjalinnya hubungan batin antara peziarah dengan arwah si mati, baik hubungan imajiner searah, maupun hubungan batin dua arah bagi yang mempercayai bahwa si mati masih bisa mendengar persoalan hidup dan keluh kesah para peziarah dan bersedia menjadi penguat doa agar didengar oleh Yang Maha kuasa.

Seorang bapak-bapak tampak sedang melangkahkan kaki di depan kompleks bangunan lokasi Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik yang berada di tepi Jalan Malik Ibrahim di Desa Gapuro Sukolilo, Gresik, Jawa Timur. Sepintas kompleks makam itu tampak cukup bersih dan terawat dengan baik. Suatu hal yang membesarkan hati mengingat peran penting sang maulana semasa hidupnya.

Memasuki kompleks makam terlihat ada gapura berbentuk paduraksa di sebelah kanan yang menjadi salah satu jalan masuk ke dalam cungkup Makam Maulana Malik Ibrahim. Saya tidak masuk melalui gapura ini, namun meneruskan langkah ke arah kiri dimana terdapat semacam ruang pengurus, dan di sampingnya terdapat bangunan terbuka berbentuk memanjang.

Di tengah cungkup, ada tiga makam dengan ornamen dan ukuran sedikit berbeda. Di ujung kiri adalah Makam Maulana Malik Ibrahim, di sebelahnya adalah makam sang isteri Syayyidah Siti Fatimah, dan di sebelahnya lagi adalah makam sang putera, Syekh Maulana Maghfur. Di sisi depan terdapat relief ayat-ayat al-Qur’an yang ditulis dalam huruf Arab.

Pada Makam Maulana Malik Ibrahim juga terdapat tulisan dalam bahasa Arab yang berarti: “Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para Sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal 822 Hijriah.”



EmoticonEmoticon