2016/02/15

MAKAM SIMBAH KIYAI WALIK DI WONOSOBO

Kota Wonosobo berdiri konon berkat jasa tiga tokoh berpengaruh kala itu,Kiyai Kolodete, Kiyai Karim dan Kiyai Walik.

Ketiganya merintis kawasan yang semula hutan belantara menjadi pemukiman. Bersama sanak keluarga mereka bahu-membahu membabat hutan, mengubah menjadi ladang pertanian. Masing-masing memiliki peran yang berlainan. Kiyai Walik sebagai perancang kota, Kiyai Karim peletak dasar-dasar pemerintahan. Sedangkan Kiyai Kolodete membuka wilayah di kawasan Dieng. Letak Makam Simbah Kyai Walik berada di belakangnya masjid AL-MANSHUR. Kiyai Walik dianggap paling dekat di hati rakyat. Figur pemimpin yang merakyat, disukai sekaligus disegani pada zamannya. Namun ketiga tokoh itu menjalin hubungan yang erat. Kiyai Walik tinggal di kawasan Wonosobo.

Konon, sebelum meninggal dunia pada hari Kamis, Kiyai Walik mengatakan bahwa di tempat ditumbuhi pohon bambu kelak akan menjadi tempat luas. Menggambarkan kewibawaan negara, juga menggambarkan perbuataan buruk manusia. Ternyata ramalan tersebut ada benarnya. Kini di tempat yang ditunjuk Kiyai Walik berdiri masjid, alun-alun dan lembaga pemasyarakatan.Diyakini masyarakat, makam tokoh terkenal itu berada di belakang Masjid Al Manshur Kauman. Sebelumnya tidak diketahui bila di belakang masjid terdapat makam Kiyai Walik. Banyak versi berkembang di masyarakat soal makam Kiyai Walik. Ada yang mengatakan makam Kiyai Walik berada di dalam penjara kompleks lembaga pemasyarakatan.



MAKAM SIMBAH KIYAI WALIK DI WONOSOBO

Karena dulu meninggal sewaktu ditahan kolonial Belanda. Ditambahkan KH Chabib, banyak versi mengenai keberadaan Kiyai Walik ini. Kiyai Walik bernama Abdul Kholiq. Sedangkan menurut KH Chabib Lutfi bernama Ustman bin Yahya. Ada juga yang mengatakan Abdul Khaqam. Kiyai Walik asli Yaman, datang pertama kali ke Indonesia di Kudus di rumah Sunan Kudus. Setelah 4 tahun di Kota Kretek, ia diajak Sunan Kalijaga berdakwah. Sunan Kalijaga ke Jawa Tengah selatan, sampai di Mataram. Sedangkan Kiyai Walik ke Wonosobo. Di situ ia mendirikan masjid yang letaknya di sebelah selatan barat kota. Kini masjid tersebut sudah tidak ditemukan lagi. Para peziarah dulu, tambahnya, banyak yang datang sambil membawa makanan dan membakar kemenyan. Mereka meminta agar ziarah yang dilakukan itu membawa berkah.

MAKAM SIMBAH KIYAI WALIK DI WONOSOBO

Masjid Al Manshur terdiri dari dua ruang besar. Memasuki masjid tampak bangunan kuno dengan tiang-tiang kayu tinggi yang dihiasai ukir-ukiran. Tidak ada kesan mewah, namun memasuki ruangan masjid, terasa adem, sejuk dan nyaman. Di sebelah kanan bangunan utama masjid, berderet ruang-ruang kelas sekolah dan pondok pesantren.






EmoticonEmoticon