2016/12/11

Makam Pangeran Wijaya Kusuma Di Jakarta

Mungkin kita pernah dengar nama lapangan sepak bola Wijayakusuma atau nama kantor Kelurahan Wijayakusuma, di Kecamatan Grogol petamburan, Jakarta Barat. Tapi, siapa sangka jika nama itu diambil dari nama seorang ulama besar dari Banten bernama, Pangeran Wijayakusuma.


Makam berlokasi di Jl. Pangeran Wijayakusuma kawasan Jakarta Barat. Konon sosok Pangeran Wijayakusuma merupakan seorang penasehat dan panglima perang pada masa kejayaan Pangeran Jayakarta. Seorang Pangeran yang berjuang dan berperang melawan Belanda di Batavia sekitar abad ke-17.
Pangeran Wijayakusuma merupakan salah seorang Penasihat dan Panglima Perang di masa kejayaan Pangeran Jayakarta, penakluk Sunda Kelapa. Ia berjuang dan berperang melawan tentara VOC Belanda di Jayakarta sekitar abad ke 17, dan dikenal sebagai ulama yang bijak.
Konon Pangeran Wijaya masih keturunan Sunan Kalijaga dari Kadilangu. Ia hijrah ke Jayakarta setelah Kadilangu diserang Panembahan Senopati.
Makam Pangeran Wijayakusuma pertama kali dipugar oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta pada 22 Juni 1968, dan dipugar kembali oleh Walikotamadya Jakarta Barat pada 28 Juli 1989, dan dipugar kembali pada 2003.
Suasana taman makam cukup asri meski tidak menempati area yang luas. Beberapa orang sering menggunakan lokasi ini untuk sejenak beristirahat. Sejuk dan segar di panas yang terik karena makam ini terlindung oleh pohon beringin yang cukup besar.
Namun demikian menurut Hadi Doyo frekuensi orang yang berkunjung tidak menentu. Belum banyak. Ada masyarakat umum yang berkunjung ziarah, ada pula rombongan anak-anak sekolah. Terakhir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan ziarah ke makam ini, pada Juni 2013 lalu saat menjelang hari jadi Kota Jakarta.
Selayaknya aset makam ini bisa dikembangkan lebih baik. Konsep situs bersejarah sebagai aset wisata bisa menjadi sarana rekreasi sekaligus edukasi dalam keluarga. Artinya bisa memberikan kenyamanan, kegembiraan namun tidak mengabaikan pengetahuan sejarah dari situs bersangkutan. Tentu saja pengembangan itu harus mengedepankan faktor keamanan dan kelestarian makam, agar tidak rusak atau terkena aksi tangan-tangan jahil.


EmoticonEmoticon